Minggu, 06 Januari 2013

SMAGA CHAMPIONSHIP 2 PRS COMPETITION 2013



PETUNJUK KEGIATAN
SMAGA CHAMPIONSHIP 2 PRS COMPETITION 2013
PMR TINGKAT  MADYA SE-KABUPATEN PONOROGO 
OLEH PMR WIRA SMA NEGERI 3 PONOROGO

SMAGA CHAMPIONSHIP 2 PRS COMPETITION 2013”   adalah Lomba Pendidikan  Remaja  Sebaya (PRS) untuk PMR Tingkat  Madya Se-Kabupaten Ponorogo.

A. KETENTUAN UMUM 
1.  Peserta lomba harus mendaftarkan diri kepada panitia dengan mengisi formulir pendaftaran yang disediakan panitia dengan menyertakan fotokopi Kartu Tanda Anggota PMR dari Sekolah. 
2.  Masing – masing sekolah boleh mengirimkan maksimal 2 tim untuk mengikuti lomba.
3.  Pendaftaran dimulai tanggal 17 Desember 2012 sampai dengan  4  Januari 2013  jam 07.00 – 15.00 di  ruang OSIS SMA Negeri 3 Ponorogo.
4.  Biaya Pendaftaran tiap tim Rp 25.000
5.  Lomba dilaksanakan pada Rabu, 16 Januari 2013 jam 07.30 sampai selesai.
6.  Technical Meeting dilaksanakan pada Selasa 8 Januari 2013 jam 10.00 di Laboratorium Biologi  SMAN 3 Ponorogo.
7.  Perwakilan Peserta dan Pembina wajib untuk mengikuti Technical Meeting, Peserta yang tidak mengikuti technical meeting dianggap telah menyetujui hasil yang telah disepakati
  
B. PERSYARATAN PESERTA
1.  Peserta merupakan anggota PMR Madya dari sekolah yang bersangkutan dengan menyerahkan bukti berupa fotokopi Kartu Tanda Anggota PMR dari sekolah.
2.  Setiap tim terdiri dari 2 orang siswa  ( Putra saja/Putri saja/Campuran ).
3.  Peserta wajib datang 30 menit sebelum acara dimulai.
4.  Peserta wajib daftar ulang sebelum lomba dimulai, peserta yang tidak daftar ulang dianggap mengundurkan diri.

C. KRITERIA PERLOMBAAN
1.  Tema  Lomba 
     “DARI REMAJA, OLEH REMAJA, UNTUK REMAJA;  MEMBENTUK REMAJA SEHAT PILAR MASA DEPAN BANGSA”
2.  Materi
     Materi lomba sesuai dengan materi PRS tahun 2008  dengan pilihan:
     a.       Perilaku Berisiko 
     b.      HIV/ AIDS 
     c.       NAPZA
3.  Pilihan materi PRS diundi saat technical meeting.
4.  Nomor urut penampilan akan diundi saat technical meeting.
5.  Waktu yang diberikan untuk presentasi adalah 7 menit, tanya jawab dengan dewan juri 2 menit. 
6.  Perlengkapan perlombaan disiapkan oleh peserta sendiri, panitia hanya menyediakan laptop, LCD, dan proyektor jika peserta membutuhkan.
7.  Alat peraga bebas sesuai kebutuhan, misalnya poster, gambar, dan lain-lain.

D. PENILAIAN
1.  Penilaian yang digunakan meliputi aspek :
     a.       kesesuaian tema, 
     b.      isi materi, 
     c.       presentasi materi.
2.  Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.


E. PEMENANG LOMBA

      Pemenang diambil 3 tim dengan perolehan skor tertinggi :
 Juara 1 -3 masing-masing mendapat sertifikat, tropi, dan uang pembinaan.


F. CONTAC PERSON
1.      Poppy            :   085 736 867 336
2.      Afifah            :   085 745 289 008
3.      Dika               :   085 755 275 967
    
             


Penerimaan Anggota Baru (PAB) Periode 2012/2013




 Kakak-kakak pengurus periode 2012/2013



Adik-adik anggota baru PMR Wira SMA Negeri 3 Ponorogo




 Pengurus PMR Wira SMA Negeri 3 Ponorogo periode 2011/2012 dan 2012/2013











 Penyematan tanda pengenal kepada anggota baru 
PMR


 Ketua PMR Wira SMA Negeri 3 Ponorogo periode 2011/2012


 Acara Outbound








Sabtu, 13 Oktober 2012

Pertolongan Pertama (PP)






Pertolongan Pertama Yaitu : Pemberian pertolongan, perawatan atau pengobatan untuk waktu yang singkat dengan tujuan untuk mencegah maut jika bahaya maut sudah ada, untuk mencegah dari bahaya cacat, untuk mencegah infeksi, dan untuk mencegah rasa sakit. Bahaya maut misalnya : penderita berada dalam keadaan shock (gugat), dan pendarahan yang hebat. Bahaya cacat dibedakan menjadi 2 macam yaitu cacat rohani dan cacat jasmani. Cacat rohani (sakit jiwa) yaitu kecelakaan yang mengenai otak. Cacat jasmani yaitu cacat yang timbul karena kehilangan salah satu anggota badan, mata, kaki atau tangan. Infeksi adalah kemasukan hama dalam badan yang terluka sehingga menimbulkan rasa sakit. Pada pertolongan pertama ini bukan memusnahkan hama yang masuk dalam luka melainkan agar infeksi tersebut tidak ditambah dengan perbuatan yang salah. Sehingga yang harus dilakukan adalah membersihkan luka, ditutup dengan kasa steril kemudian dibalut dengan kain pembalut. Sebaiknya segera bawa ke rumah sakit untuk penangan lebih lanjut.

1. PINGSAN

Gejala/Tanda :
Umumnya orang pingsan mengalami :
Pusing
Mual, perasaan limbung
Pandangan berkunang-kunang dan telinga berdenging
Cemas
Keringat dingin
Tidak ada respon untuk beberapa menit
Denyut nadi melambat

Tindakan Pertolongan Pertama :Baringkan penderita (tanpa bantal) dengan tungkai di tinggikan
Beri ruang udara cukup agar penderita dapat menghirup udara segar
Periksa adanya kemungkinan cidera lain
Bila penderita telah pulih, usahakan penderita beristirahat beberapa menit
Bila tidak cepat pulih, segera bawa penderita ke puskesmas/rumas sakit terdekat.

Catatan :
Jangan diberi minuman sebelum siuman, berilah minum ketika sudah sadar. Yaitu minuman hangat (panas) : teh atau kopi.

2. DIARE

Diare adalah keadaan buang air besar yang encer/cair lebih dari 3 kali sehari. Biasanya diare paling sering menyerang anak-anak, terutama dibawah usia 6 bulan sampai 2 tahun. Diare sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan kehilangan cairan tubuh (dehidrasi), sehingga sering menyebabkan kekurangan gizi bahkan kematian.

Gejala/Tanda :
Mata terlihat cekung
Mulut dan lidah terasa kering
Sering merasa haus
Kencing sedikit bahkan tidak kencing
Bila kulit dicubit tidak segera kembali alam keadaan semula
Denyut nadi sangat cepat

Tindakan Pertolongan Pertama :
Berilah cairan (oralit, sup, tajin, air putih matang, ASI) lebih banyak dari biasanya
Apabila usia kurang dari 6 bulan dan hanya dapat ASI berikan larutan oralit atau air putih sebagai tambahan ASI.
Apabila usia 6 bulan atau lebih dan sudah mendapatkan makanan padat, berikan juga : bubur atau makanan dari tepung yang dicampur dengan kacang-kacangan, sayuran, daging atau ikan, dan lain-lain, sari buah segar atau pisang yang dihaluskan.
Makanan diberikan sedikit demi sedikit tetapi sering (paling kurang 6 kali sehari)
Beri makanan ekstra setiap hari selama dua minggu setelah diare berhenti
Apabila dalam tiga hari tidak kunjung membaik, bawa segera ke puskesmas/rumah sakit.

3. KEJANG PADA ANAK

Serangan kejang lebih sering diderita pada anak berusia 1 – 5 tahun. Biasanya didahului dengan demam tinggi dan berlangsung beberapa menit. Meski begitu, serangan kejang pada anak tidak bisa di anggap remeh, karena mungkin merupakan tanda penyakit yang lebih serius apabila ada kaku leher.

Cara Memeriksa kemungkinan kaku leher akibat kejang :
Angkat kepala anak
Apabila ada kaku leher, maka badan anak akan ikut terangkat, hal ini berarti menandakan adanya penyakit di selaput otak.
Apabila menemukan kasus ini, segera bawa penderita ke puskesmas/rumah sakit Tindakan Pertolongan Pertama :
Lindungi lidah penderita dengan meletakkan kayu/sendok yang dibungkus sapu tangan di mulutnya.
Kompres kepala dan badannya dengan air suam-suam kuku untuk membantu menurunkan panasnya.
Buka semua pakaiannya
Letakkan kepala agak miring untuk menjaga agar jalan nafas tidak kemasukan lendir atau muntahan
Berikan Stesolid Rectal (Diazepam) melalui dubur (dengan resep dokter)
Bila BB <> 10 kg : 10 mg
Ulangi setiap 15 menit bila kejang belum berhenti.

4. KESELAK/KESEDAK

Keselak/kesedak terjadi disebabkan adanya benda asing (makanan, mainan, darah dan lain sebagainya) di tenggorokan. Akibatnya jalan pernafasan dapat tersumbat dengan gejala :
Tidak dapat bicara
Sulit bernafas
Penderita terkesan mencekik leher sendiri
Bunyi nafas mengorok

Tindakan Pertolongan Pertama :
Bila Penderita Dewasa dan Masih Sadar :
Penolong berdiri dibelakang penderita
Lingkarkan tangan pada penggang penderita, kedua tangan penolong saling menggenggam di atsa perut penderita tepat pada pertengahan antara pusar dan batas pertemuan iga kiri dan kanan.
Hentakkan tangan penolong ke arah belakang dan atas (45°) posisi kedua siku penolong ke arah luar, lakukan hentakan sambil minta penderita bantu memuntahkannya.
Gerakan

Bila Penderita Dewasa dan Tidak Sadar :
Baringkan penderita dalam posisi terlentang
Penolong berlutut diantara dua paha
Tempatkan kedua tumit tangan saling bertumpu pada garis tengah antara pusat dan pertemuan rusuk kiri dan kanan, dengan mengarah ke dada.
Lakukan lima kali hentakan perut ke arah atas.
Periksa mulut penderita dan lakukan sapuan jari. Bila perlu dapat dilakukan
penarikan rahang bawah.

Catatan : Tindakan ini dapat dilakukan pada anak kecil dan bayi, jika benda dalam keadaan terlihat.
Bila belum barhasil ulangi langkah-langkah di atas sampai jalan nafas terbuka.

Bila Penderita Dewasa dan Tidak Sadar :
Cara I
Letakkan badan bayi di atas lengan penolong
Wajah mengarah ke bawah, kepala lebih rendah dari tubuh
Topang bagian kepala dengan jari penolong pada daerah rahang dan tulang pipi (hati-hati, jangan sampai menciderai mata dan hidung)
Lakukan lima kali pukulan punggung, gunakan tumit tangan di antara kedua tulang belikat
Bila belum keluar, balikkan penderita, kepala lebih rendah.
Cara II
Lakukan lima kali hentakan dada
Gunakan jari tengah dan jari manis pada pertengahan garis tengah tulang dada tepat di bawah garis khayal penghubung puting kiri dan kanan
Lakukan tindakan berulang-ulang hingga sumbatan teratasi atau penderita tidak ada respon

5. KERACUNAN

a. Melalui Mulut/Pencernaan

Disebabkan oleh obat-obatan, makanan yang mengandung racun, baygon, minyak
tanah, alkohol, dan lain-lain.
Tindakan Pertolongan Pertama :
Untuk menurunkan kadar racun, beri minum penderita dengan susu atau air sebanyakbanyaknya
atau beri anti racun seperti norit, putih telur.
Catatan :
Mengeluarkan racun dengan rangsanagn muntah hanya efektif dilakukan dalam 4 jam
pertama.
Tindakan ini dilakukan pada kasus menelan asam/basa kuat, minyak, korban kejang
atau bakat kejang, serta korban tidak ada respon.

b. Akibat Gigitan Binatang Berbisa
Tenangkan korban
Jangan gerakkan bagian yang terkena gigitan
Lepaskan semua perhiasan, jam tangan yang melekat pada tubuh korban.
Balut tekan di atas dan di bawah dari gigitan untuk memperlambat aliran darah.
Segera bawa ke rumah sakit.

6. KEMASUKAN BENDA ASINGBenda asing dapa masuk ke mata, hidung, telinga dan kulit. Jangan berusaha mengeluarkan benda asing bila tidak yakin dapat melakukannya. Hal ini dapt merusak jaringan disekitarnya. Tindakan yang dianjurkan segera bawa penderita ke dokter.

Tindakan Pertolongan Pertama :
a. Benda Asing di Mata
Buka mata
Pisahkan kelopak mata atas dan bawah dengan ibu jari dan jari telunjuk Periksa semua bagian dari mata
Jika benda asing terlihat, cuci guyur mata yang terkena dengan boorwater atau air bersih. Tindakan lain juga dapat dilakukan dengan menghapus bagian mata yang kemasukan benda asing dengan kapas yang dipilin/ujung kain bersih yang dibasahi air bersih.

Catatan :
Jangan menyentuh sesuatu yang melekat/terbenam di dalam bola mata (bagian mata yang berwarna hitam). Segera tutup kedua mata yang sakit dengan pembalut, kemudian bawa ke rumah sakit.

b. Benda Asing di Hidung
Tutup lubang hidung yang tidak tersumbat
Usahakan bersin untuk hidung yang tersumbat
Dapat juga dicoba dengan kawat berujung tumpul yang dibengkokkan seperti kail
Masukkan kawat lewat samping benda
Setelah melewatinya tariklah benda tersebut perlahan-lahan
Apabila gagal bawa ke puskesmas/rumah sakit
Untuk kasus pada anak kecil sebaiknya langsung dibawa ke puskesmas/rumah sakit

c. Benda Asing di Telinga
1. Bila kemasukan biji-bijian
Miringkan kepala penderita ke arah telinga yang kemasukan biji-bijian tersebut Tepuk kepala disekitar tilinga satunya beberapa kali Bila tidak berhasil segera ke dokter

2. Bila kemasukan serangga
Tetesi telinga dengan minyak kelapa/air bersih yang hangat Bila tidak berhasil bawa ke dokter

Catatan :
Jangan berusaha mengeluarkan benda asing bila tidak yakin dapat melakukannya, yang memungkinkan cidera berat atau tertekan lebih ke dalam.

7. LUKA BAKARLuka bakar sering terjadi karena : panas (suhu > 60°C), uap panas, bahan panas, bahan kimia (asam kuat, basa kuat, soda api), listrik (listrik rumah, kilat), radiasi (sinar matahari, bahan radioaktif)

Tindakan Pertolongan Pertama :
Alirkan air dingin pada bagian yang terkena luka bakar
Jika luka bakar akibat bahan kimia alirkan air terus menerus selama 20 menit atau lebih
Lepaskan pakaian yang melekat pada tubuh korban jika luka terjadi dianggota badan yang tertutup
Tutup luka dengan penutup luka steril sekali pakai.
Jika luka bakar mengenai mata pastikan kedua mata tertutup
Jika jari-jari yang terbakar, maka balutlah masing-masing jari terpisah Segera bawa ke rumah sakit

Catatan :
Jangan mengolesi luka dengan lotion, kecap, mentega atau minyak
Jangan pecahkan gelembung akibat luka bakar
Jangan gunakan salep atau cairan antiseptik atau juga es

8. LUKA LECETBiasanya terjadi akibat gesekan sehingga permukaan kulit terkelupas dan tampak titik-titik pendarahan.

Tindakan Pertolongan Pertama :
Bersihkan kulit sekitar luka mulai dari tengah luka sampai kulit sekitar luka Tutup dengan kain penutup luka steril dan plester.

9. LUKA TUSUKLuka ini biasanya akibat benda tajam seperti pisau, pecahan kaca, paku dan lain-lain.

Tindakan Pertolongan Pertama :
Jangan mencabut bila ada benda yang menempel pada luka
Tutup luka dengan kasa steril
Bila masih ada benda yang menusuk, balut disekitar benda tersebut dan tinggikan anggota badan yang berdarah
Segera bawa korban ke rumah sakit

10. LUKA SAYAT/IRISBiasanya terjadi akibat kontak dengan benda tajam, akibatnya kulit dan lapisan dibawahnya terputus dengan kedalaman bervariasi.

Tindakan Pertolongan Pertama :
Bersihkan luka dengan cairan antiseptik.
Tutup luka dan di plester.

Palang Merah Remaja (PMR)






Masa depan Bangsa dan Negara terletak di tangan para remaja dan pemuda. Oleh karena itu mereka perlu dipersiapkan dan dipupuk dengan baik dan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang tua, pembina pemuda dan masyarakat.

Palang Merah Remaja (PMR) merupakan wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI, yang selanjutnya di sebut PMR. PMR ini terdapat di PMI Cabang diseluruh Indonesia, dengan anggota lebih dari 3 juta orang, anggota pmr merulpakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan - kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan Prinsip - prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI.

PMI menghendaki agar anggota PMR kelak menjadi manusia Indonesia yang berkeprimanusiaan, berbudi luhur dan Sukarela membantu sesama, dengan dibekali ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang disesuaikan dengan jenjang usianya baik itu calon pembina PMR, Pelatih PMR, dan calon anggota PMR hal ini sesuai dengan Pedoman Palang Merah tahun 1995.

Visi dan Misi PMR

Visi PMR adalah sebagai generasi muda kader PMI mampu dan siap menjalankan kegiatn sosial kemanusiaan sesuai dengan Prinsip - prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.

Misi PMR terdiri dari:

  1. Membangun karakter kader muda PMI sesuai dengan Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional serta Tri Bhakti PMR
  2. Menanamkan jiwa Sosial kemanusiaan
  3. Menanamkan rasa kesukarelaan
Tri Bhakti PMR
  1. Peningkatan ketrampilan hidup sehat
  2. Berbakti dan berkarya di Masyarakat
  3. Persahabatan Nasional dan Internasional
Keterlibatan anggota remaja PMI dalam kegiatan Tri bakti PMR disesuaikan dengan kompetensi dan ketertarikan mereka, serta kebutuhan PMI dan remaja. Dalam merancang dan melaksanakan kegiatan, mereka memerankan fungsi yang berbeda - beda, contoh:
  • PMR Mula berfungsi sebgai peer leadership, yaitu dapat menjadi contoh / model ketrampilan hidup sehat bagi teman sebaya.
  • PMR Madya berfungsi sebagai peer support, yaitu memberikan dukungan bantuan, semangat kepada teman sebaya agar meningkatkan ketrampilan hidup sehat.
  • PMR Wira berfungsi sebagai peer educator, yaitu pendidik sebaya ketrampilan hidup sehat.

Syarat menjadi anggota:
  1. Warga negara Republik Indonesia
  2. Berusia siswa SD/Mt s/d SLTA, SMK/MA dan berusia antara 7 tahun s/d 20 tahun
  3. Dapat membaca dan menulis
  4. Atas dasar kemauan sendiri
  5. Dapat persetujuan orang tua /wali
  6. Sebelum menjadi anggota penuh, bersedia mengikuti pendidikan dan latihan dasar Kepalangmerahan
  7. Permintaan menjadi anggota disampaikan kepada Pengurus Cabang Palang Merah Indonesia setempat, melalui Pembina PMR masing - masing.
  8. Setelah dilantik menjadi anggota penuh, bersedia melaksanakan tugas - tugas Kepalangmerahan selaku anggota - anggota Palang Merah Remaja secara sukarela.
Prinsip dasar kepalangmerahan
 
Dalam PMR dikenalkan 7 Prinsip Dasar yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh setiap anggotanya. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama "Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional" (Fundamental Principle of Red cross and Red Crescent).
  1. Kemanusiaan
  2. Kesamaan
  3. Kenetralan
  4. Kemandirian
  5. Kesukarelaan
  6. Kesatuan
  7. Kesemestaan
Kemanusiaan
Kemanusiaan Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah lahir dari keinginan untuk memberikan pertolongan kepada korban yang terluka dalam pertempuran tanpa membeda-bedakan mereka dan untuk mencegah serta mengatasi penderitaan sesama. Tujuannya ialah melindungi jiwa dan kesehatan serta menjamin penghormatan terhadap umat manusia. Gerakan menumbuhkan saling pengertian, kerja sama dan perdamaian abadi antar sesama manusia.

Kesamaan
Gerakan memberi bantuan kepada orang yang menderita tanpa membeda-bedakan mereka berdasarkan kebangsaan, ras, agama, tingkat sosial atau pandangan politik. tujuannya semata-mata ialah mengurangi penderitaan orang lain sesuai dengan kebutuhannya dengan mendahulukan keadaan yang paling parah.


Kenetralan
Gerakan tidak memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, ras, agama, atau ideologi.


Kemandirian
Gerakan bersifat mandiri, setiap perhimpunan Nasional sekalipun merupakan pendukung bagi pemerintah dibidang kemanusiaan dan harus mentaati peraturan hukum yang berlaku dinegara masing-masing, namun gerakan bersifat otonom dan harus menjaga tindakannya agar sejalan dengan prinsip dasar gerakan.


Kesukarelaan
Gerakan memberi bantuan atas dasar sukarela tanpa unsur keinginan untuk mencari keuntungan apapun.


Kesatuan
Didalam satu Negara hanya boleh ada satu perhimpunan Nasional dan hanya boleh memilih salah satu lembaga yang digunakan Palang merah Bulan Sabit Merah. Gerakan bersifat terbuka dan melaksanakan tugas kemanusiaan diseluruh wilayah negara bersangkutan.


Kesemestaan
Gerakan bersifat semesta. Artinya, gerakan hadir diseluruh dunia. Setiap perhimpunan Nasional mempunyai status yang sederajat, serta memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dalam membantu sama lain.


Keanggotaan Palang Merah Remaja berakhir karena:
  1. minta berhenti
  2. meninggal dunia
  3. diberhentikan karena melakukan perbuatan yang jelas - jelas merugikan nama dan kedudukan Palang Merah Remaja khususnya dan Palang Merah Indonesia pada umumnya

PMR terbagi dalam 3 (tiga) jenjang:
  1. PMR Mula
    Setingkat usia siswa Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah (Mt) dan berusia 7 s/d 12 tahun
  2. PMR Madya
    Setingkat siswa SLTP / Madrasah Tsanawiyah (Mts) dan berusia 13 s/d 16 tahun
  3. PMR Wira
    Setingkat siswa SLTA,SMK / Madrasah Aliyah (MA) dan berusia 17 s/d 21 tahun


Perekrutan adalah peningkatan jumlah anggota dan kelompok PMR. Melalui proses promosi, pendaftaran, dan wawancara, maka perekrutan memberitahukan remaja bahwa dengan bergabung dengan PMI, mereka dapat melakukna sesuatu yang memang mereka ingin lakukan.

Perekrutan dilakukan minimal setahun sekali pada bulan Juli - Agustus, sebagai Bulan Perekrutan Nasional sekaligus memperingati Hari Remaja Internasional dan Hari PMR (12 Agustus)

Perekrutan Anggota PMR
  1. Anggota PMR adalah remaja yang mendaftarkan sebagai anggota remaja PMI
  2. Calon anggota PMR mengisi dan mengumpulkan kembali formulir pendaftaran kepada pihak sekolah, instansi atau sekelompok remaja masing-masing
  3. Syarat pendaftaran Calon anggota baru PMR
    • Memenuhi syarat keanggotaan
    • Mengisi formulir pendaftaran calon anggota PMI
    • Mengumpulkan foto 2x3 sebanyak 4 lembar, untuk formulir pendaftaran buku induk unit PMR, buku sistem pendataan PMI Cabang dan KTA (Kartu Tanda Anggota)

Perekrutan Unit PMR
  1. Unit PMR adalah sekolah, instansi, kelompok reja yang bersedia membentuk PMR
  2. Pimpinan sekolah, instansi, kelompok remaja mengajukan surat permohonan pembentukan unit PMR kepada PMI Cabang
  3. PMI Cabang mengesahkan unit PMR setelah seluruh persyaratan pembentukan unit PMR terpenuhi.
  4. PMI Cabang memberikan nomor unit PMR
  5. Pemberian nama unit PMR sekolah sesuai dengan nama sekolah, sedangkan diluar sekolah diambil dari nama desa / Kecamatan / Organisasi remaja tersebut.
Hak
  1. Mendapatkan KTA
  2. Mendapatkan pembinaan dan pengembangan dari PMI
  3. Menyampaikan pendapat dalam forum pertemuan PMI melalui kegiatan atau rapat PMI
  4. mendapatkan pengakuan dan penghargaan berdasarkan prestasi
Kewajiban
  1. Membayar iuran keanggotaan
  2. Melaksanakan Tri Bhakti PMR
  3. Menjalankan dan membantu menyebarluaskan Prinsip - prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional
  4. Mematuhi AD/ART PMI
  5. Menjaga nama baik dan kehormatan PMI

Peranan PMR
  1. Masing - masing anggota PMR menghayat maksud dan tujuan pendidikan PMR, secara partisipatif ikut dalam segala metode dan tata cara yang diterapkan dalam penyelenggaraan pendidikan.
  2. Anggota PMR memanfaatkan waktu dan peluang yang ada untuk berdialog dan berdiskusi secara rasional - efektif dengan para fasilitator / pengajar.
  3. Anggota PMR harus sadar bahwa setiap pengajar adalah sokoguru pendidikan PMR
  4. Tiap anggota PMR tanpa ragu - ragu dapat mengutarakan pandangannya sendiri dalam tiap diskusi atau kesempatan yang diberikan
  5. Tiap anggota PMR meresap bahwa untuk menjadi anggota PMR ia perlu selalu mengembangkan diri dan turut aktif dalam pelbagai kegiatan PMR

Kenaikan Jenjang
  1. PMR Mula - PMR Madya
    Setelah seorang PMR Mula memasuki usia ke - 13, masuk SLTP maka ia dapat menjadi PMR Madya, harus mengikuti pendidikan dasar PMR Madya. Atau diberikan tugas khusus, dengan rekomendasi dari Pelatih PMR Madya, Kelompok PMR yang bersangkutan
  2. PMR Madya - PMR Wira
    Setelah seorang PMR Madya memasuki usia ke -17, masuk SLTA maka ia dapat menjadi PMR Wira dan harus mengikuti pendidikan dasar. Selama mengikuti pendidikan untuk kenaikan jenjang diberikan tugas khusus, dengan rekomendasi dari Pelatih PMR Wira, Kelompok PMR yang bersangkutan
  3. PMR Wira - KSR
    Setelah seorang PMR Wira mencapai usia 21 tahun, ia dipersiapkan untuk menjadi KSR dan harus mengikuti pendidikan tingkat dasar.

Siapa yang terlibat dalam pembinaan PMR?
  • Pengurus bidang PMR dan Relawan
  • Staf Bidang PMR dan Relawan
  • Penanggung Jawab unit PMR secara fungsional anggota TSR, meliputi Kepsek dalam unit PMR sekolah, atau pimpinan instansi dalam unit luar sekolah, yang bertanggung jawab terhadap unit tersebut
  • Pembina PMR secara fungsional anggota TSR seperti guru dalam unit sekolah atau staf instansi unit PMR luar sekolah yang melakukan pembinaan di unit tersebut
  • Relawan (KSR dan TSR) meliputi pelatih, fasilitator
  • Pihak ketiga meliputi diknas, unicef, instansi lokal, orang tua, murid.


Pengakuan dan Penghargaan

Peranan pengurus, staf,. Pembina PMR, Pelatih, dan fasilitator sangatlah penting dalam menyampaikan penghargaan dan pengakuan atas peran dan kegiatan PMR. Hal ini akan memberikan dampak yang besar dan sangat efektif karena kita bagian dari Markas PMI dan yang berinteraksi dengan PMR

Pengakuan dan penghargaan ini bertujuan:
  • Memotivasi PMR agar tetap bersama dengan PMI
  • Memberikan rasa bangga dan kesadaran akan kualitasnya bahwa meskipun masih remaja mereka dapat berperan untuk kemanusiaan
  • Meningkatkan kepercayaan diri dan komitmen
  • Meningkatkan kualitas kegiatan kepalangmerahan
  • Meyakinkan anggota PMR bahwa mereka akan mendapatkan informasi yang mereka inginkan
  • Mengijinkan mereka mengembangkan kualitasnya
  • Mengunjungi mereka saat mengadakan kegiatan

Formal
  • Pemberian sertifikat, plakat, pin, uji syarat kecakapan, upacara di PMI atau pemerintahan lokal
  • Mengikut sertakan anggota PMR untuk pertukaran remaja dan konferensi merekomendasikan untuk terlibat dalam kegiatan dengan tanggung jawab yang lebih besar.
  • Mengirimkan profil dan apa yang telah mereka lakukan untuk tugas - tugas kemanusiaan ke majalah remaja koran harian lokal atau acara - acara khusus untuk penghargaan dan pengakuan anggota PMR merupakan cara formal yang dapat dilakukan.